Showing posts with label Cisco. Show all posts
Showing posts with label Cisco. Show all posts

KONFIGURASI DASAR ROUTER CISCO

Topologi yang digunakan :
Buka CLI router, apabila ada tawaran untuk masuk ke setup wizard pilih no, kemudian enter
Setelah masuk ke mode user exec, ketikkan perintah enable untuk masuk ke mode privileged

Router> enable
Router#
Masuk ke global configuration
Router#configure terminal
Router(config)#


Memberikan nama device/hostname
Router(config)#hostname R-1
R-1(config)#

Mematikan DNS Lookup untuk menjegah router melakukan penerjemaah domain apabila salah menuliskan perintah
R-1(config)#no ip domain-lookup

Memberikan batasan minimal password yang akan diberikan kepada router, misalkan password dibatasi minimal 6 karakter
R-1(config)#security password min-lenght 6

Konfigurasi secret untuk masuk ke mode privileged, kelebihan secret adalah apabila konfigurasi ditampilkan maka karakter yang di inputkan telah dienkripsi.
R-1(config)#enable secret tkjsec

Konfigurasi line console,
R-1(config)#line console 0
R-1(config-line)#password tkjcon
R-1(config-line)#login
R-1(config-line)#exit
R-1(config)#

Konfigurasi line vty 0 4 dan memberikan passwordnya, line vty ini merupakan fitur agar host dapat melakukan remote ke router atau switch dengan menggunakan telnet.
R-1(config)#line vty 0 4
R-1(config-line)#password tkjvty
R-1(config-line)#login
R-1(config-line)#exit
R-1(config)#

Mengaktifkan fitur enkripsi untuk clear text password, seperti password line console, line vty dan user
R-1(config)#service password-encyption

Tambahkan banner yang akan memberikan informasi kepada pengguna atau user ketika mulai melakukan remote melalui console atau vty, pesan yang akan ditampilkan ditulis antara tanda #
R-1(config)#banner motd #Selamat Datang, User yang tidak memiliki hak dilarang masuk#

Konfigurasi IP Address interface yang terhubung ke switch,
R-1(config)#interface fastEthernet 0/1
R-1(config-if)#ip address 11.11.11.1 255.255.255.0
R-1(config-if)#no shutdown
R-1(config-if)#exit
R-1(config)#

Konfigurasi tanggal dan waktu router.
R-1#clock set 11:52 19 NOV 2018

Menyimpan konfigurasi ke NVRAM,
R-1#copy running-config startup-config
atau
R-1#write memory

KONFIGURASI DHCP SERVER DI ROUTER CISCO


DHCP (Dynamic Host Control Protocol) merupakan salah satu layanan dalam sebuah jaringan yang diguanakan untuk manajemen pengalamatan IP secara otomatis, hal ini tentu akan sangat memudahkan administrator jaringan untuk melakukan pengaturan alamat IP ke banyak host (sebagai DHCP Client) dengan mudah karena distribusi alamat IP akan diberikan oleh DHCP Server atau perangkat yang memberikan alamat IP kepada host yang tersambung. Perangkat yang dapat dijadikan sebagai DHCP Server adalah Komputer Server itu sendiri, Router, dan Access Point. Berikut adalah langkah-langkah konfigurasi DHCP Server untuk Router Cisco:

1. Buat topologi seperti pada gambar dibawah, 1 Router 1841 dihubungkan dengan Switch 2950-24 kemudian hubungkan Switch dengan PC dengan jumlah terserah kamu.
2. Buka jendela console (CLI) router, kemudian konfigurasi alamat IP terlebih dahulu dan aktifkan interface yang terhubung ke switch (pada tulisan ini menggunakan FastEthernet0/0)
            a. Masuk ke mode privileged dengan perintah enable
b. Masuk ke mode global config dengan perintah configure terminal (apabila terlalu panjang gunakan perintah conf t)
      
c. Masuk ke mode interface configuration dengan perintah interface fa0/0 (fa0/0 merupakan kepanjangan dari fastEthernet0/0 yaitu interface yang terhubung dengan switch)
d. Tetapkan alamat IP yang akan diberikan ke interface fa0/0 pada tulisan ini saya menggunakan alamat IP 192.168.100.1 dan subnet mask 255.255.255.0, maka untuk perintahnya adalah ip address 192.168.100.1 255.255.255.0
e. Aktifkan interface fa0/0 dengan perintah no shutdown

3. Kembali ke mode global config dengan menggunakan perintah exit, karena konfigurasi DHCP Server tersedia pada mode ini.

4. Untuk memulai konfigurasi DHCP Server gunakan perintan ip dhcp pool , untuk nama pool disini saya gunakan dhcp1,

5. Gunakan perintah network 192.168.100.0 255.255.255.0 untuk  menentukan network dan subnet mask yang akan digunakan untuk distribusi alamat IP,


6. Untuk memberikan ip gateway ke host gunakan perintah default-router 192.168.100.1.

7. Untuk memberikan alamat DNS server gunakan perintah dns-server ,

8. Keluar dari jendela console router, beralih ke konfigurasi PC. Masuk ke IP Configuration PC

9. Ubah mode IP Configuration menjadi DHCP, tunggu hingga proses requesting selesai dan close jendela IP configuration. Lakukan hal yang sama untuk PC1, PC2 dan PC yang lain (apabila ada).

10. Masuk ke command prompt PC kemudian lakukan tes koneksi ke alamat ip router dengan perintah ping 192.168.100.1, apabila hasilnya muncul seperti dibawah artinya konfigurasi DHCP Server dan DHCP Client telah berhasil.

11. Kembali ke console router, simpan konfigurasi dengan perintah write memory
Demikian itulah cara konfigurasi DHCP Server di router Cisco, apabila ada pertanyaan atau kritik dan saran silahkan tuliskan pada kolom komentar dibawah,  


Penggunaan Dasar Cisco Packet Tracer

Keterangan : 
  1. Component Box : Bagia cisco pacet tracer yang menampung beberapa kategori/jenisperangkat yang akan di operasikan.
  2. Device-Type Selection Box : merupakan sub pilihan dari component box, atau pilihan tipe komponen yang akan digunakan.
  3. Status Box : Akan menampilkan status skenarion simulasi yang dijalankan, .
  4. Tool box : Tool bantuan yang sering digunakan di lembar kerja, seperti selection, inspect, delete, dll.
Diatas merupakan bagian-bagian yang sering diguanakn oleh user untuk menjalankan aktivitasnya di cisco packet tracer, selain menu bar dan tool bar tidak akan dibahas disini.
  1. Untuk menempatkan perangkat ke lembar kerja, pertama tentukan salah satu jenis perangkat dari Component box, kemudian pilih tipe perangkat dari Device-Type Selection Box.
  2. Klik tipe perangkat, kemudian tempatkan di lembar kerja.
  3. Pilih kategori switch, pilih tipe 2950-24 kemudian letakkan disamping PC.
  4. Tambahkan 1 perangkat PC sehingga menjadi seperti gambar dibawah. Dibawah perangkat terdapat 2 label, yaitu label yang paling atas adalah tipe perangkat, sedangkan untuk label yang bawah adalah nama perangkat.
  5.  Agar perangkat pada workspace saling terhubung klik kategori perangkat “Connection”, pilih cooper straight-trough cooper, kemudian klik pada PC dan arahkan ke interface “FastEtehernet0”, selanjutnya arahkan ke switch dan pilih port jaringan  FastEthernet0/1”.
  6. Lakukan hal yang sama untuk menghubungkan PC3 ke switch, agar hasilnya seperti pada gambar dibawah. 
  7. Konfigurasi IP Addres untuk kedua PC, dengan cara klik PC kemudian pilih tab Desktoplalu pili IP Configuration, kemudian isikan IP Address dan Subnet mask seperti dibawah. Untuk PC sebelah kiri gunakan IP Address : 10.0.0.1, sedangkan untuk PC sebelah kanan gunakan IP Address : 10.0.0.2. untuk menyelsaikannya tutup jendela IP Configuration.
  8. Kembali ke tampilan lembar kerja, selanjutnya lakukan tes koneksi antar PC. Gunakan tool Simple PDU, klik pada PC sebelah kanan sebagai pengirim pesan, kemudan klik PC sebelah kiri sebagai penerima pesan.
Pada tampilan workspace diatas terdapat label fa0, fa0/1, fa0/2, itu merupakan label port interface yang sedang terhubung ke perangkat lain, fa adalah akronim dari FastEthernet. Ada kalanya pada workspace juga tidak dimunculkan port labelnya, untuk mengaktifkan port label atau mematikannya masuk ke menu bar Option > Preferences > pada tab Interface > beri check list pada Always Show Port Labels.